Halaman

Jumat, 22 Januari 2010

Polwil purwakarta cabut tersangaka kasus sapi gate

Jumat, 20 Februari 2009 | 10:30 WIB

Purwakarta, Kompas - Penyidik Kepolisian Wilayah Purwakarta mencabut status tersangka bagi tiga orang dalam kasus dugaan korupsi program bantuan sapi di Kabupaten Subang tahun 2004. Hal itu dilakukan setelah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jawa Barat mencabut hasil audit atas kerugian negara dalam kasus tersebut pada 19 November 2008. Wakil Kepala Polwil Purwakarta Ajun Komisaris Besar Tagam Sinaga mengungkapkan hal itu saat menjawab pertanyaan wakil pengunjuk rasa di Markas Polwil Purwakarta, Kamis (19/2).

Tiga orang yang dicabut status tersangkanya adalah Eep Hidayat, mantan bupati yang kini kembali menjabat Bupati Subang; Rahmat Solihin, mantan Kepala Dinas Sosial Subang; serta Syarif Hidayat, mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan.

Massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Subang berunjuk rasa di Jalan RE Martadinata menuntut penuntasan kasus senilai Rp 2,422 miliar tersebut. Mereka menilai penyidikan kasus itu jalan di tempat.

Selain berorasi dan menggelar aksi teatrikal, massa menyerahkan papan bunga bertuliskan "Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Supremasi Hukum di Kabupaten Subang" kepada polisi. Itu merupakan bentuk keprihatinan mahasiswa atas lambannya penuntasan kasus korupsi. Sejak 2005

Zaenal Abidin, Ketua PMII Cabang Kabupaten Subang, mengatakan, kasus tersebut telah ditangani polisi sejak tahun 2005. Penyidik Polwil Purwakarta bahkan telah mengumumkan tiga tersangka pada November 2008.

Akan tetapi, hingga hampir empat tahun sejak ditangani polisi, para tersangka masih bebas. Penanganan kasus juga tidak menunjukkan perkembangan sehingga memicu spekulasi dan reaksi beragam dari masyarakat Subang. (mkn)

Pernyataan Sikap PMII Cab. Subang


PERNYATAAN SIKAP
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
CABANG
KABUPATEN SUBANG
TENTANG
APBD Kab. SUBANG 2010 YANG TIDAK BERPIHAK PADA KESEJAHTERAA RAKYAT

Mengapa Kau Diam…..?

Mengapa Kau Diam …..?

Semua Diam………. !

Hari ini Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Subang 2010 telah diketuk palu oleh DPRD, namun yang terjadi bukanlah untuk keberpihakan kepada kesejahteraan rakyat. Anggaran yang mencapai 1 (SATU) Triliyun lebih sebagian besar untuk membiayai/dinikmati aparatur pemerintah (70 %) sedangkan yang menyentuh rakyat langsung hanya 30 % itu untuk dibagikan ke 1,4 juta jiwa penduduk Subang.

KAPAN RAKYAT SUBANG AKAN SEJAHTERA……..???

Atas dasar itulah , sebagai bentuk Moral, Kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang kabupaten Subang menyatakan Sikap :

  1. Menolak APBD 2010 Kab.Subang Yang tidak berpihak pada rakyat (70 % : 30 %)
  2. Segera Rubah APBD 2010 kab.Subang Agar berpihak Pada rakyat (50 % : 50 %)
  3. Adanya transparansi tentang kebijakan dari DPRD Kab.Subang
  4. Lakukan Konferensi Pers setiap hasil kebijakn DPRD Subang
  5. Pertegas profesionalisme, TUPOKSI DPRD dan Aparatur Pemerintah Daerah

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Tharieq

Subang, 11 Januari 2010

Pengurus Cabang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Kabupaten Subang

Jumat, 01 Januari 2010

HUMOR DUSDUR




  • NEGARA FEDERAL
Jakarta, RMOL. Humor dan kelitan Gus Dur bukan sekadar lucu-lucuan. Ketika pada 1998-1999 terjadi kontroversi panas mengenai wacana negara kesatuan dan negara federal, Gus Dur menawarkan solusi agak lucu tetapi mengena.

Ketika itu, Amien Rais dengan bendera Partai Amanat Nasional (PAN) mengajak kita berwacana atau memikirkan kemungkinan Indonesia menjadi negara federal. Menurut Amien, negara federal bisa lebih demokratis diterapkan di negara sebesar Indonesia. Ajakan itu kontan mendapat tanggapan panas, misalnya, dari Akbar Tandjung (Golkar) dan Megawati (PDIP).

Amien diserang habis karena dianggap mau merusak keutuhan dan persatuan bangsa dan negara. Ketika ditanya soal kontroversi itu, Gus Dur mengatakan, negara federal baik karena menjamin lebih demokratis, sedangkan negara kesatuan baik karena lebih menjamin keutuhan bangsa. "Kalau saya begini saja, namanya tetap negara kesatuan, tapi isinya pakai negara federal. Gitu saja kok repot," kata Gus Dur. [yan]



  • SEMUA PRESIDEN PUNYA PENYAKIT GILA
Jakarta, RMOL. Yang ini, masih humor Gus Dur di depan Fidel Castro ketika berkunjung ke negara Kuba. Kepada Castro, Gus Dur menyatakan bahwa semua Presiden Indonesia punya penyakit gila.

Presiden pertama Bung Karno gila wanita, presiden kedua Soeharto gila harta, presiden ketiga Habibie benar-benar gila ilmu, sedangkan Gus Dur sendiri sebagai presiden keempat sering membuat orang gila karena yang memilihnya juga orang-orang gila. Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur langsung bertanya. "Yang Mulia Presiden Castro termasuk yang mana?" "Saya termasuk yang ketiga dan keempat," jawab Castro sambil tertawa.Apa selesai sampai di situ? Tidak.

Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur diminta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tak enak untuk menyebut Habibie benar-benar gila atau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut. Kepada Habibie, dia mengatakan, dirinya bercerita kepada Castro bahwa presiden Indonesia hebat-hebat. Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur wisatawan.

Selain menghindari menyebut Habibie benar-benar gila, pernyataan itu sekaligus merupakan jawaban Gus Dur yang bersahabat atas kritik bahwa dirinya sebagai presiden yang banyak pergi ke luar negeri. [yan]


  • GUYONAN CHE GUEVARA
Jakarta, RMOL. Ini guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi Presiden RI dan berkunjung ke Kuba untuk menemui Presiden Fidel Castro.Fidel Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap. Mereka pun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius. Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan, Gus Dur pun mengeluarkan jurus andalannya, yaitu guyonan.Beliau bercerita pada Fidel Castro, bahwa ada tiga orang tahanan yang berada dalam satu sel.
Para tahanan itu saling memberitahu bagaimana mereka bisa sampai ditahan. "Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara," kata tahanan pertama. Seperti diketahui Che Guevara memimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.
Tahanan kedua berkata geram."Oh kalau saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!” Mereka berdua terlibat perang mulut. Tapi mendadak mereka teringat tahanan ketiga yang belum ditanya. "Kalau kamu kenapa sampai di penjara di sini?” tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga.
Lalu tahanan ketiga itu menjawab dengan berat hati."Karena saya Che Guevara…”Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut. [yan]


  • HAPUSKAN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

Jakarta, RMOL. Ketika sebagian kalangan berteriak untuk memusnahkan pornoaksi dan pornografi karena dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam, Gus Dur justru kurang sependapat. Gus Dur mengambil contoh dari sisi pandangan Islam tentang porno.
Misalnya saja ketika Gus Dur menjawab interview dengan Jaringan Islam Liberal, Gus Dur menyebut kitab Raudlatul Mu’aththar sebagai korban tentang kesalahan memandang pengertian daripada kata porno.
“Anda tahu, kitab Raudlatul Mu’aththar (The Perfumed Garden, Kebun Wewangian) itu merupakan kitab Bahasa Arab yang isinya tata cara bersetubuh dengan 189 gaya, ha … ha … ha. Kalau gitu, kitab itu cabul dong?”


  • TIGA JENIS POLISI
Jakarta, RMOL. Selain pejuang demokrasi dan tokoh pluralis, Gus Dur juga dikenal sering mengeluarkan humor-humor brilian dan menggugah rasa kebangsaan. Ini salah satu guyonan Gus Dur.
Gus Dur sering terang-terangan ketika mengritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik dan menyindir polisi. Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (bekas Kapolri).” Lainnya? Gus Dur hanya tersenyum. [yan]