Halaman

Minggu, 08 Juli 2012

PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Compreng menggelar Rapat Koordinasi



SUBANG- Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Compreng, Subang menggelar rapat koordinasi (Rakor) di taman wisata Bendungan Salamdarma, Compreng Subang pada Minggu, 8/7/2012.
 Rapat ini mengagendakan pembentukkan panitia rekrutmen anggota baru IPNU-IPPNU yang akan mengkonsolidir seluruh sekolah setingkat  SLTP sederajat dan SLTA sederajat yang berada di Kecamatan Compreng.
 Ketua PAC IPNU Kecamatan Compreng, Abdul Ghofar, mengatakan bahwa rekrutmen anggota baru IPNU ini sangatlah penting mengingat semakin tidak terkontrolnya peran anak didik dalam hal pergaulan apalagi sudah dicekoki dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan.
 “Kegiatan ini bertajuk Masa Kesetiaan Anggota (Makesta,red) akan dilaksanakan nanti setelah lebaran iedul fitri. Dan Makesta ini, sejatinya untuk memberikan pendidikan dan membentengi peserta didik mulai dari tingkatan SLTP dan SLTA agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas. Apalagi banyak asumsi yang berkembang dimasyarakat, bahwa ajaran-ajaran sesat sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah yang sasaran tembaknya adalah siswa SLTA. Ada 11 sekolah yang akan kita konsolidir untuk kemudian kita makesta kan,” ungkapnya.
 Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PAC IPPNU Kecamatan Compreng, Iis Komala, bahwa nilai-nilai ideologi NU sudah saatnya diberikan kepada para pelajar sejak dini.
 “Kita ketahui bersama bahwa ideology NU sudah menjadi landasan terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena, ajaran-ajaran yang ada di NU merupakan penjelmaan dari falsafah negeri ini. Jadi, konkritnya jika ada yang mengganggu pancasila, maka kami siap akan menjadi bentengnya,” tegas iis.
 Selain dihadiri oleh seluruh Pengurus PAC, Rapat ini juga dihadiri oleh beberapa Pengurus Cabang IPNU Kabupaten Subang yang memberikan beberapa pengarahan dan testimony.

Sabtu, 23 Juni 2012

Pelantikan Pengurus Badan Otonom MWC NU Compreng


SUBANG- Pengurus Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Compreng Kabupaten Subang mulai melakukan pembenahan internal secara serempak dan dilakukan dengan bersamaan  dengan melakukan pelantikan kepengurusan beberapa badan otonom di bawahnya, yang digelar di halaman Masjid Ali Saad depan kantor Camat Compreng, Sabtu, 23/06/2012.

Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang, KH. Musyfiq Amrullah, Lc, M.Si, dengan melantik sejumlah kepengurusan badan otonom mulai dari Pengurus Muslimat NU Kecamatan Compreng, Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Compreng, Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Compreng, dan Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU Kecamatan Compreng.  

Menurut Ketua Panitia acara tersebut, Abdul Mukti mengungkapkan bahwa momentum ini sangat berarti dengan melantik beberapa kepengurusan badan otonom.  “artinya, ada kesamaan visi yang dibangun untuk kemajuan NU kedepan,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua MWC NU Kecamatan Compreng, Ahmad Nurdin, bahwa dalam melaksanakan tugasnya, kedepan beberapa Kepengurusan yang setingkat badan otonom harus menjaga sinergitas gerakan dalam mempertahankan faham Ahlussunnah Waljama’ah.

“Kecamatan Compreng adalah salah satu lumbung NU di Kabupaten Subang. Untuk itu kesamaan persepsi harus dibangun mulai dari tingkatan pelajar, GP Ansor, Fatayat, Muslimat dan seluruh warga Nahdliyin agar kedepan cita-cita perjuangan Ahlussunnah Wal Jama’ah semakin bisa diperhitungkan,” tegas Nurdin.

Sementara itu, tampil sebagai penceramah KH. Mustofa Aqil dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan bahwa begitu besarnya cita-cita yang digagas oleh pendahulu NU untuk meraih kemerdekaan.

“Sampai kiamatpun, NU akan tampil sebagai penyelamat Bangsa. Sejarah telah mencatat bahwa perjuangan Ulama-Ulama NU telah memberikan arti penting bagaimana Bangsa ini meraih kemerdekaan. Begitupun pada saat ini dimana Bangsa ini telah merdeka, NU akan terus mengawal jalannya Pemerintahan ini, dan siap menjadi benteng penyelamat dari pihak-pihak yang mencoba mengganggu pancasila yang berimplikasi terhadap perpecahan dan disintegrasi,” tegasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Rois Musytasyar PCNU Subang, KH. Ushfuri Anshor, Beberapa Pejabat dari unsur kecamatan, ratusan siswa/ siswi/ santri dari beberapa sekolah/ ponpes dikecamatan compreng, puluhan banser compreng, dan ribuan warga Nahdliyin lainnya.

Minggu, 01 April 2012

Diskusi menyikapi kenaikan harga BBM


 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Subang menolak rencana Pemerintah menaikkan harga BBM dan menuntut pemerintah melindungi segenap kehidupan rakyat termasuk perempuan, anak-anak dan lansia untuk bisa hidup secara layak dan bermartabat.

"Kenaikan harga BBM menunjukkan pembiaran rakyat hidup di bawah standar kelayakan, bagian dari kegagalan negara menjamin pemenuhan hak warganya,” demikian dikatakan Ketua Umum PMII Cab. Subang Ade Mahmudin saat menggelar diskusi di sekretariatnya.

Ditambahkan, mereka merupakan kelompok yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga BBM. Pasalnya, merekalah yang lebih banyak mengatur kebutuhan rumah tangga ditengah harga kebutuhan pokok merangkak naik dan daya beli yang menurun. "Perempuan, anak dan lansia berisiko menanggung dampak terberat di dalam keluarga," lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Korp PMII Putri (KOPRI) Cab. Subang, Neneng Nurhasanah menegaskan kondisi distribusi relasi kuasa sosial yang timpang gender akan tetap menjadikan rakyat ksususnya perempuan sebagai pihak yang dihadapkan pada tekanan psikis akibat kenaikan harga BBM. "Perempuan mendapatkan tekanan psikis paling berat, kalau suami stres, pelampiasannya ke perempuan lewat seks. Padahal perempuan sudah stres akibat kenaikan BBM ini," tegasnya.

Jadi hal itu bisa meningkatkan risiko kekerasan dalam berbagai bentuk sebagai dampak lanjutan dari peningkatan beban hidup. Oleh karena itu, pertama pemerintah harus melindungi kehidupan rakyat termasuk perempuan, anak dan lansia. Kedua, persoalan kenaikan harga BBM akan memicu meningkatnya persoalan yang lebih luas bagi persoalan ekonomi maupun sosial politik yang lain. Ketiga, mengusulkan adanya penghapusan pos-pos anggaran APBN yang berujung pada pemborosan.


Pelantikan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Cab. Kab. Subang Masa Khidmat 2012-2016


Subang- Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Nusron Wahid menghadiri prosesi pelantikan Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Subang Masa Khidmat 2012-2016 bertempat di Pondok Pesantren At-Tawazun, Kalijati, Subang,Kamis (29/03/2012). 

Acara pelantikan yang bertemakan Aktualisasi Peran Dan Fungsi Gerakan Pemuda Ansor dalam Pemberdayaan Masyarakat ini dihadiri oleh ratusan kader GP Ansor dan Nahdliyin Kabupaten Subang serta sejumlah tamuundangan.

Menurut Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Subang, Asep Alamsyah Heridinata bahwa selain berdedikasi terhadap keutuhan NKRI, GP Ansor Subang akan menjadi garda terdepan untuk mengawal nilai-nilai faham Islam Ahlussunnah Wal jama’ah, dan akan menyelenggarakan beberapa program yang akan memberikan pemberdayaan kepada masyarakat terutama bagi generasi muda.

“Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah merupakan ruh perjalanan bangsa ini. Untuk itu, GP Ansor yang menjadi bagian di dalamnya harus benar-benar dibuktikan eksistensinya sebagai pengawal kedaulatan NKRI. Selain itu, program-program yang akan memberikan pemberdayaan kepada kawula muda tentunya menjadi prioritas utama,” ungkap mantan Ketua PMII Subang tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Barat, Hendrik Kurniawan bahwa sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama, peran GP Ansor sangat memberikan arti penting dalam mengawalperjalanan sejarah panjang Negeri ini.

“Sejarah telah membuktikan bahwa eksistensi GP Ansor yang dulu dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama substansinya adalah bagaimana GP Ansor memposisikan dirinya sebagai benteng Ulama. Dimana peran Ulama NU pada saat itu sangat berjasa dalam proses merebut kemerdekan dari kolonial penjajah. Apalagi, pasca kemerdekaan, Ulama NU sangat berjasa dalam perumusan Dasar Negara,” paparnya.

Sementara menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid menegaskan bahwa GP Ansor harus benar-benar memberikan kontribusi positif terhadap pemberdayaan ummat dan kader Ansor harus bisa menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing. Karena, masa depan Negeri ini terletak dipundak kader-kader Ansor.

“Untuk memulai hal itu, GP Ansor saat ini sedang mempersiapkan pemberdayaan potensi ekonomi warga dengan melakukan gerakan kebangkitan ekonomi warga Ansor dengan melakukan berbagai pelatihan.Dan santri-santri muda, habaib muda dan putra putra kiyai dari berbagai daerah saat ini direkrut menjadi pengurus PP GP Ansor NU, agar kelak ketika menjabat sebagai pengurus NU dapat memperkuat posisi syuriyah dan ini juga berlaku bagi pengurus Ansor di masing-masing tingkatan agar melakukan langkah yang sama. Karena, saya tidak ingin ada pengurus Ansor kemudian nanti jadi pengurus NU di jajaran syuriyah baca kitab kuning tidak bisa,” tegas Nusron.

Hadir dalam acara tersebut, Plt. Bupati Subang, H. Ojang Sohandi. Menurutnya, kehadiran GP Ansor harus benar-benar berbeda dengan organisasi lain karena GP Ansor adalah organisasi yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama yang sudah membuktikan eksistensinya dalam Ukhuwah Islamiyah, berbangsa, dan bernegara.

Selain Ojang, hadir juga Anggota DPRD Kabupaten Subang, Mimin Hermawan dan Asep Nurhasan, oom abdurahman, dan sejumlah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang dan seluruh Banom serta ratusan kader GP Ansor se-Kabupaten Subang.

Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Subang Masa Khidmat 2012 – 2016 dilantik oleh Bendahara Umum PP Ansor, Sahabat AAM Khoirul Amri didampingi oleh Wakil Sekjen PP GP ANsor Sahabat Muhtar.

Sabtu, 31 Maret 2012

Pernyataan Sikap terkait rencana Pemerintah menaikkan harga BBM

“Negeri yang tercatat sebagai negeri yang memiliki kekayaan minyak bumi, tapi kenapa rakyatnya malah gaduh gara-gara harga minyak naik”

Kebijakan pemerintah yang bersikukuh untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat tidak pro rakyat. Ironisnya, kebijakan tersebut diberlakukan ditengah kemiskinan yang masih melilit jutaan rakyat Indonesia Kebijakan ini sangat tidak populis dan menjadi rangkaian upaya penindasan yang berkepanjangan yang jelas-jelas akan memposisikan rakyat tak berharga sebagai warga negara. Hak-hak rakyat yang dipayungi konstitusi UUD 1945 tidak membuat kearifan pemerintah terbangun. Berbagai kebijakan hanya menjadi rangkaian upaya penindasan yang berkepanjangan.

Opsi yang dipilih pemerintah untuk menaikkan harga BBM sangat tidak pantas. Pemerintah sebaiknya melakukan kajian secara menyeluruh karena dari berbagai pengalaman kebijakan untuk menaikkan BBM tidak pernah berdampak positif bagi masyarakat. Sementara, Pemerintah berupaya akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada rakyat miskin, tapi kami menganggap bahwa kemiskinan itu tidak bisa ditanggulangi dengan pemberian BLT. Untuk itu, kami PC PMII Subang menyatakan sikap dan menuntut:
  1. Menolak rencana Pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)dan TDL. 
  2. Meningkatkan pengawasan terhadap sumber-sumber penerimaan pajak Negara 
  3.  Nasionalisasi aset-aset vital negara seperti perusahaan-perusahaan minyak dan gas yang selama ini dikuasai oleh pihak asing. 
  4. Pemerintah harus melakukan perekatan ikat pinggang dalam sektor-sektor birokrasi dan memangkas biaya birokrasi, serta lakukan efisiensi. 
  5. Pemerintah Daerah Kabupaten Subang baik secara kelembagaan maupun institusi untuk menyatakan penolakan kenaikan harga BBM dan TDL kepada Pemerintah Pusat 
  6.  Jika SBY-Boediono tetap menaikkan harga BBMdan TDL, lebih baik SBY-Boediono gulung tikar (Mundur dari jabatannya sebagai Kepala Negara)

Wallahul Muwaffiq Ilaa aqwamith Tharieq,
Tangan terkepal dan maju kemuka...

Subang, 14 Maret 2012 
      
ADE MAHMUDIN
Ketua Umum PC PMII Subang

Selasa, 05 Juli 2011

Haul YPPI Al-Ishlah ke-30, Menteri PDT Sindir Jalan Rusak Di Kab. Subang


SUBANG- Kerusakan jalan di Kabupaten Subang tidak hanya dikeluhkan masyarakat setempat. Pejabat sekelas Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Ahmad Helmy Faishal Zaini pun merasakan hal yang sama.

Saat menghadiri acara Haul ke-30 Pondok Pesantren Al- Ishlah di Desa Jatireja, Kecamatan Compreng Subang, Senin (4/7/2011), menteri asal Cirebon itu merasakan parahnya kerusakan jalan sepanjang sekitar 20 Km lebih yang berlubang dengan ukuran besar.

"Ini bukan kata warga atau laporan dari masyarakat, tapi saya meraskan sendiri. Di sini ada Pak Wabupnya, mudah-mudahan perbaikan jalan dipercepat, sehingga nantinya Subang menjadi daerah yang maju," keluh Helmy.

Sebenarnya, bukan hanya kali ini saja Helmi merasakan rusaknya jalan raya. Pasalnya pada tahun sebelumnya, saat mendatangi tempat yang sama, ia pun mengalami kondisi yang sama pula.

Keruan saja, keluhan Helmy langsung diutarakan kepada Wakil Bupati Ojang Sohandi beberapa saat setelah sampai di desa Jatireja. "Dia mengatakan akan memperbaiki di tahun 2012, mudah-mudahan katanya tahun ini juga diperbaiki," imbuhnya.

Ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Ir A Helmy Faishal Zaini, menyindir kondisi jalan di Kabupaten Subang khususnya yang menuju ke arah Jecamatan Compreng.
Menurut Helmy, jalan yang dilaluinya saat berkunjung ke Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Islam Pondok Pesantren Al-Ishlah, di Desa Jatireja kondisinya rusak parah.
"Mudah-mudahan jalan menuju ke Compreng cepat dibangun dan menjadi lancar," ujar Helmy saat melakukan kunjungan ke Subang dalam rangka haul ke-30 Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Islam Pondok Pesantren Al-Ishlah, Senin (4/7).
Terkait kegiatannya di Kabupaten Subang, peranan pondok pesantren dari zaman dulu hingga saat ini sungguh sangat luar biasa. “Bahkan jika tidak ada pesantren, republik ini tidak akan tegak,” tegasnya.

Sementara itu, ketua DPC PKB Kabupten Subang Asep Nurhasan yang mendampingi Helmy, mengakui kunjungan tersebut memberikan suntikan moril bagi kader PKB di Kabupaten Subang.
Sementara itu Ketua DPP PKB yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf yang bakal hadir, hingga petang tidak juga datang. Menurut informasi keduanya mempunyai agenda mendadak.

Sementara itu dari Pemkab Subang, turut hadir Plt Bupati Ojang Sohandi, Ketua Dewan Syuro PKB Subang Kyai Usfuri, Ketua Dai Kamtibmas Polres Subang KH Tasrifien, dan ratusan warga Kecamatan Compreng.

Senin, 13 Juni 2011

Gerakan Ideologi Atau Gerakan akan Politik?


Subang - Maraknya pergerakan suhu politik di Kabupaten Subang kini mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Subang, yang dulu sepi akan dinamika politik, baik itu demonstrasi mahasiswa atau aksi massa apapun kini tiap minggunya penuh dengan hingar-bingar nada protes jalanan entah itu ditunjukan pada lembaga eksekutif, legislatif atau Yudikatif. Demikian diungkap Fathurrohman Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Subang di ruang kerjanya Sekretariat Rancari Pamanukan.
Menurut Fathur, pemihakan terhadap ideologi tertentu dalam gerakan mahasiswa atau gerakan massa perlu dilakukan, karena gerakan yang tidak didasari pada hasil refleksi ideologi tidak bisa menjadi alat kepentingan rakyat sepenuhnya, yang ada sarat politik kepentingan. Karena tidak didasarkan pada pemahaman ideologi, banyak gerakan yang menjadi mesin politik pihak tertentu, maka wajar jika hari ini mahasiswa bisa ditunggangi oleh "invisible hand" atau mahasiswa yang mencari tunggangan. Demikian dituturkan Fathurrohman.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ade Mahmudin Sekretaris Umum PMII Subang bahwa Mahasiswa harus melakukan sebuah sinergitas gerakan. sebab, sejatinya sebuah gerakan adalah menuju kepada yang lebih baik. Oleh sebab itu lanjut ade, agar masyarakat tidak terjebak kedalam ranah gerakan politik praktis harus dilakukan beberapa upaya pemahaman secara kolektif yang dilakukan oleh setiap elemen masyarakat salah satunya dengan mengadakan pendidikan politik agar masyarakat terhindar dari pemahaman-pemahaman yang sebenarnya menjerumuskan, imbuhnya.
"Pemahaman ideologi kita itu belum selesai, pilihan terhadap salah satu ideologi itu perlu dilakukan sebelum kita turun dalam gerakan massa, karena gerakan masa itu diawali dari diskusi, refleksi dan aksi. Nah, memahami refleksi dan diskusi itukan perlu dibaca dengan nalar ideologinya," demikian ungkap Chepy Aprianto salah satu aktivis Kepemudaan di Kabupaten Subang.
Masih menurut Chepy, banyak organ taktis atau organisasi kemahasiswaan di Subang yang turun ke jalan mengkritisi pemerintah, melakukan perlawanan dan menganggap dirinya pahlawan demokrasi ketika sudah turun ke jalan dengan mengatas namakan rakyat, padahal mereka tidak sadar bahwa dirinya diperalat oleh pihak tertentu yang mau melakukan bargaining dengan pemerintah. Boleh kita turun kejalan, rakyat harus dibela, tetapi baca dulu group ide, group kontak dan group masanya kearah mana. Dan yang bisa membaca itu hanya pemahaman tentang ideologinya yang bisa menjawab.
Mudah-mudahan kedepan, gerakan massa semakin dinamis, semakin ramai tetapi dibarengi dengan pemahaman ideologi yang selesai juga. Gerakan massa menjadi alat perjuangan ideologi dan keberpihakan kepada rakyat, bukan menjadi mesin politik pihak tertentu yang melanggengkan atau mencapai kepentingan golongan atau individu.